Thursday, 4 October 2012

The Chronicle of Kampoongs in Jakarta



Kids on Kampoong Luar Batang, North Jakarta 
photo courtesy: http://www.flickr.com/photos/kediwah/


Kampoong atau Kampung di Jakarta adalah sebuah sistem masyarakat yang hidup di wilayah urban namun tetap memiliki identitas yang terkait dengan sejarah masa silam. 

Potret kontrak sosial tentang jati diri sekumpulan orang yang khas. Para pendatang atau imigran (dari berbagai daerah di seluruh nusantara dan luar) yang bermukim dan berkelompok di Jakarta dan mengada sampai sekarang. 

Kampoong Bali,Jakarta on 2011, photographed from above
photo courtesy: Panoramio image ID 17926146
Hal tersebut diatas, juga adanya campur tangan pemerintah kolonial Belanda atau masa VOC dalam pembangunan tata kota tempo doeloe dengan strategi lokalisasi dan “perlindungan khusus” demi kepentingan politik mereka.  Ditandai dengan suku/ etnik dan ras yang mayoritas sama, memiliki  ciri menonjol dalam kebersamaan yang membedakan dengan kampung lainnya. 


Kampoongs or kampung in Jakarta is a system of people living in urban areas while maintaining an identity tied to the history. It’s a portrait of a social contract with a community’s unique identity. These people consist of immigrants (from various regions all over the archipelago  or abroad before modern Indonesia era ) who settled and formed groups in Jakarta and exist until now. 

Their current existence was partly due to the Dutch colonial government’s strategy of localization and ‘special protection’ in urban planning during VOC’s rule (at that time called Batavia city), to serve their political interests.

The kampoongs are marked with certain ethnicities that make up the majority of each kampoong. These majorities possess their own distinct characteristics that differentiate them from other kampoongs.

A map of Batavia showing the transformation of the city from Jayakarta in 1619 into Batavia in 1667.
photo courtesy and source: http://en.wikipedia.org/wiki/History_of_Jakarta

No comments:

Post a Comment